Sinopsis Mohabbatein Antv 14 Desember 2016 Episode 139 part 3
Firasat Buruk, Raman Dihajar Preman
555
Perawat : Dr Manoj pulanglah, karena kau bekerja sejak 36 jam.
Manoy : Tidak apa apa, panggil aku jika ada keadaan darurat.
Ibu Raman berdoa untuk keluarganya.
Ishita di klinik dan mengobati anak laki-laki.
Ishita meminta ibunya untuk membawanya lagi minggu depan.
Ishita pergi keruanganbha.
Ishita : mengapa aku merasakan perasaan yang aneh seperti ini. Firasatku tidak enak semoga semuanya baik baik saja.
Ishita berdoa untuk keselamatan keluarganya.
Suraj berbicara dengan preman.
Suraj : dia sudah datang, Raman Bhalla, bersiap-siaplah.
Ibu Raman menangis.
Ibu Raman : hatiku terasa tenggelam, aku tidak tahu apa yang akan terjadi.
Simmi : jangan khawatir.
Ibu Raman meminta Simmi untuk menelepon Raman, dan memintanya untuk agar segera pulang.
Raman berbicara kepada Mihir dan mengatakan tentang Rapat tersebut.
Raman mendapat panggilan dan berbicara pada Ishita.
Ishita meminta Raman untuk segera pulang dan sampai di rumah segera.
Ishita : aku mempunyai firasat buruk entah kenapa.
Raman : semua akan baik baik saja, aku sudah hampir sampai di kompleks sebentar lagi masuk dirumah, kau juga segeralah pulang.
Ishita : aku sedang merasa firasat aneh dan tidak enak.
Raman : kita ada untuk satu sama lain, kenapa kau takut, kau berbicara dan kawatir karena cinta.
Beberapa Preman datang ke sana dan mengelilingi Raman.
Raman tertegun melihat begitu banyak orang.
Raman : siapa kalian.
Ishita: Raman , Kenapa kau? Kau mengatakan apa? RAMAN?
Preman mulai memukul Raman.
Ishita meminta Raman untuk menjawab.
Raman memukul Preman dan telepon jatuh di tanah.
Ishita menelepon Simmi dari telepon kantor klinik dan tetap menelepon raman.
Ishita berteriak : Raman …
Simmi : apa yang terjadi Ishita, katakan padaku di mana Raman.
Ishita menelepon Raman mendengar suara pemukulan.
Suraj dan Parmeet datang ke sana dan tersenyum melihat keadaan Raman.
Parmeet : mari kita permainkan Raman, aku mengetahui tidak ada laki-laki di rumah Bhalla dan Iyer. Jadi tidak ada yang akan menolongnya.
Suraj : Raman telah mengirim Ashok ke penjara, dia harus membayar untuk itu dengan hidupnya.
Ishita : Simmi seseorang telah memukuli Raman.
Simmi : di mana dia.
Ishita menangis.
Ishita : Raman di kompleks.
Simmi memberitahu semua orang.
Ibu Raman meminta Simmi untuk tinggal dengan anak-anak, dan semua wanita pergi ke sana.
Mereka melihat Raman dipukuli oleh preman.
Mereka pergi untuk memukul preman.
Parmeet : wanita datang kesana.
Ishita di jalan dan telepon ke raman berakhir karena seseorang menginjak telepon raman.
Ibu Raman melihat Raman terluka dan menangis menahan dia.
Ibu Raman : mengapa kalian memukul Raman, siapa yang telah mengirimmu?
Raman bangkit dan memukul mereka.
Suraj khawatir.
Ayah Raman datang pada waktu yang tepat dan mengambil tongkat untuk memukul preman.
Ayah Raman memeluk Raman.
Ayah Raman : apa kau baik-baik saja.
Suraj : bagaimana mereka semua bisa datang.
Seseorang akan menyerang Ayah Raman dan Raman mencegahnya.
Ayah Ishita dan Romi juga memukul beberapa Preman.
Parmeet : mereka semua bersatu dan memukuli kita , kita harus pergi dari sini.
Sorang Preman memegang Sarika.
Romi memukul dia.
Ibu Raman menegur Preman.
Ibu Raman : bagaimana bisa kau memukul anakku , siapa yang telah menyuruhmu.
Suraj pergi.
Ishita sampai disana dan melihat preman berlari.
Ishita terkejut melihat Raman terluka babak belur.
Ishita menangis dan bergegas mendekatinya.
Ishita : apa kau baik-baik saja.
Mereka semua memegang Raman.
Raman pingsan.
Diterjemahkan By : Ferentzk
www.Sinopsisloveindia.blogspot.com
Sinopsis India, Sinopsis Mohabbatein, Sinopsis Mohabbatein Antv, Yeh Hai Mohabbatein, Mohabbatein, Episode Mohabbatatein Antv, Mohabbatein Full, Episode Mohabbatein, Mohabbatein Terbaru,Mohabbatein Terlengkap, Sinopsis Mohabbatein Lengkap, Mohabbatein 1- Tamat, Mohabbaten Hari Ini, Video Mohabbatein Antv, Mohabbatein Antv Youtube, Foto Mohabbatein, Mohabbatein episode terakhir, Mohabbatein Mp3, Mohabbatein Pemain, Mohabbatein Antv Sinopsis,
Mohabbatein Youtube, IshRa Romantis, Ishita Raman Romantis.
Firasat Buruk, Raman Dihajar Preman
555
 |
| Firasat Buruk, Raman Dihajar Preman |
Perawat : Dr Manoj pulanglah, karena kau bekerja sejak 36 jam.
Manoy : Tidak apa apa, panggil aku jika ada keadaan darurat.
Ibu Raman berdoa untuk keluarganya.
Ishita di klinik dan mengobati anak laki-laki.
Ishita meminta ibunya untuk membawanya lagi minggu depan.
Ishita pergi keruanganbha.
Ishita : mengapa aku merasakan perasaan yang aneh seperti ini. Firasatku tidak enak semoga semuanya baik baik saja.
Ishita berdoa untuk keselamatan keluarganya.
Suraj berbicara dengan preman.
Suraj : dia sudah datang, Raman Bhalla, bersiap-siaplah.
Ibu Raman menangis.
Ibu Raman : hatiku terasa tenggelam, aku tidak tahu apa yang akan terjadi.
Simmi : jangan khawatir.
Ibu Raman meminta Simmi untuk menelepon Raman, dan memintanya untuk agar segera pulang.
Raman berbicara kepada Mihir dan mengatakan tentang Rapat tersebut.
Raman mendapat panggilan dan berbicara pada Ishita.
Ishita meminta Raman untuk segera pulang dan sampai di rumah segera.
Ishita : aku mempunyai firasat buruk entah kenapa.
Raman : semua akan baik baik saja, aku sudah hampir sampai di kompleks sebentar lagi masuk dirumah, kau juga segeralah pulang.
Ishita : aku sedang merasa firasat aneh dan tidak enak.
Raman : kita ada untuk satu sama lain, kenapa kau takut, kau berbicara dan kawatir karena cinta.
Beberapa Preman datang ke sana dan mengelilingi Raman.
Raman tertegun melihat begitu banyak orang.
Raman : siapa kalian.
Ishita: Raman , Kenapa kau? Kau mengatakan apa? RAMAN?
Preman mulai memukul Raman.
Ishita meminta Raman untuk menjawab.
Raman memukul Preman dan telepon jatuh di tanah.
Ishita menelepon Simmi dari telepon kantor klinik dan tetap menelepon raman.
Ishita berteriak : Raman …
Simmi : apa yang terjadi Ishita, katakan padaku di mana Raman.
Ishita menelepon Raman mendengar suara pemukulan.
Suraj dan Parmeet datang ke sana dan tersenyum melihat keadaan Raman.
Parmeet : mari kita permainkan Raman, aku mengetahui tidak ada laki-laki di rumah Bhalla dan Iyer. Jadi tidak ada yang akan menolongnya.
Suraj : Raman telah mengirim Ashok ke penjara, dia harus membayar untuk itu dengan hidupnya.
Ishita : Simmi seseorang telah memukuli Raman.
Simmi : di mana dia.
Ishita menangis.
Ishita : Raman di kompleks.
Simmi memberitahu semua orang.
Ibu Raman meminta Simmi untuk tinggal dengan anak-anak, dan semua wanita pergi ke sana.
Mereka melihat Raman dipukuli oleh preman.
Mereka pergi untuk memukul preman.
Parmeet : wanita datang kesana.
Ishita di jalan dan telepon ke raman berakhir karena seseorang menginjak telepon raman.
Ibu Raman melihat Raman terluka dan menangis menahan dia.
Ibu Raman : mengapa kalian memukul Raman, siapa yang telah mengirimmu?
Raman bangkit dan memukul mereka.
Suraj khawatir.
Ayah Raman datang pada waktu yang tepat dan mengambil tongkat untuk memukul preman.
Ayah Raman memeluk Raman.
Ayah Raman : apa kau baik-baik saja.
Suraj : bagaimana mereka semua bisa datang.
Seseorang akan menyerang Ayah Raman dan Raman mencegahnya.
Ayah Ishita dan Romi juga memukul beberapa Preman.
Parmeet : mereka semua bersatu dan memukuli kita , kita harus pergi dari sini.
Sorang Preman memegang Sarika.
Romi memukul dia.
Ibu Raman menegur Preman.
Ibu Raman : bagaimana bisa kau memukul anakku , siapa yang telah menyuruhmu.
Suraj pergi.
Ishita sampai disana dan melihat preman berlari.
Ishita terkejut melihat Raman terluka babak belur.
Ishita menangis dan bergegas mendekatinya.
Ishita : apa kau baik-baik saja.
Mereka semua memegang Raman.
Raman pingsan.
Diterjemahkan By : Ferentzk
www.Sinopsisloveindia.blogspot.com
Sinopsis India, Sinopsis Mohabbatein, Sinopsis Mohabbatein Antv, Yeh Hai Mohabbatein, Mohabbatein, Episode Mohabbatatein Antv, Mohabbatein Full, Episode Mohabbatein, Mohabbatein Terbaru,Mohabbatein Terlengkap, Sinopsis Mohabbatein Lengkap, Mohabbatein 1- Tamat, Mohabbaten Hari Ini, Video Mohabbatein Antv, Mohabbatein Antv Youtube, Foto Mohabbatein, Mohabbatein episode terakhir, Mohabbatein Mp3, Mohabbatein Pemain, Mohabbatein Antv Sinopsis,
Mohabbatein Youtube, IshRa Romantis, Ishita Raman Romantis.
0 komentar:
Post a Comment